Mahasiswa KKN-T IPB University Mengadakan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pelayanan Vitamin, dan Disinfeksi Kandang kepada Kelompok Ternak Sapi Bali di Desa Ped, Nusa Penida bersama Tim Dokter Hewan Puskeswan Setempat.
Ped, Nusa Penida --- Sapi Bali yang menjadi primadona dan kebanggaan pulau Bali tidak seperti sapi lainnya di Indonesia. Sapi Bali memiliki galur genetik yang berasal langsung dari banteng liar yang didomestikasi. Nusa Penida sendiri merupakan daerah yang dimanfaatkan sebagai pusat konservasi dan pembibitan sapi Bali murni dimana pembiakan sapinya secara umum melalui Inseminasi Buatan (IB). Menurut penuturan dokter hewan setempat, lalu lintas perdagangan sapi Bali di Nusa Penida tidak sebebas wilayah lainnya di Indonesia. Sapi Bali hanya di Nusa penida hanya bisa melalui tahap ekspor ke luar wilayah dan tidak diperbolehkan adanya impor yang masuk ke dalamnya sekalipun dari pulau Bali. Hal ini dikarenakan status sapi Bali di Nusa Penida yang masih bebas dari berbagai penyakit berat akibat virus dan bakteri sehingga perlu dijaga dan diawasi.
Dengan kehadiran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di seluruh Indonesia, Ancaman terhadap sapi Bali adalah tidak terkecuali. Penyakit akibat virus yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku belah ini dapat mengancam tidak hanya sapi Bali, tetapi juga babi yang menjadi peliharaan arga setempat. Penyebaran penyakit yang tidak terkendali akan menyebabkan kerugian besar bagi peternak. Dengan adanya 55 kasus positif di Pulau Bali, pengawasan ketat di pelabuhan dan segala akses keluar dan masuk sapi Bali ditutup dan diawasi demi mencegah penyebaran penyakit tersebut. Pencegahan PMK untuk masuk ke dalam kawasan pulau Nusa Penida menjadi satu tantangan bagi masyarakat setempat.
Pada saat rentang kegiatan KKN ini dilaksanakan, Nusa Penida masih berstatus bebas dari PMK. Selain itu, sapi Bali Nusa Penida sampai saat ini masih bebas dari penyakit Jembrana, Anthraks, dan Brucellosis. Hal ini terus dipertahankan dan diupayakan dengan melakukan tindakan preventif dan meningkatkan kesehatan hewan. Pada 22 Juli, 2022, bertempat di kandang bersama Kelompok Ternak Banjar Biaung, Mahasiswa KKN-T desa Ped yang didalamnya terdiri atas dua mahasiswa SKHB IPB yakni Fariz Arrachman Diaz dan Tengku Aishah Afiqah, dengan bimbingan Drh. I Kadek Widada Asmara dan Drh. I Kadek Parnayasa selaku dokter hewan Puskeswan Nusa Penida, turut melakukan kegiatan preventif seperti pelayanan pemberian vitamin dan pengobatan pada sapi Bali, sosialisasi PMK, serta disinfeksi kandang kepada kelompok ternak di desa Ped. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil yang mampu memberikan dampak besar pada kemaslahatan peternak di Nusa Penida.